Rembulan

Aku berbisik dikala pagi
Berbisik memanggil datangnya REMBULAN
DIA tidak datang. . . .

Aku berteriak dikala siang
Berteriak memanggil datangnya REMBULAN
DIA tidak kunjung datang. . . .

Dengan air mata aku merintih dikala sore
Merintih memanggil datangnya REMBULAN
DIA tetap tidak datang. . . .

Mengapa?

Aku tak lagi ingin menantikanNYA
Melihat titik sumbu kepalaNYA pun tidak!
Tak adakah sedikit beban di hatiNYA untuk mengasihani aku?
Muak, benci, dendam menunggu hadirNYA di sini

Akhirnya, Senja bergejolak
Mentari menenggelamkan tubuhnya ke lautan
REMBULAN tersenyum menyapaku
Tanpa salah dan dosa
Merangkulku kian lekat
Aku hanya diam
Menikmati tiap detik belaianNYA



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Welcome Home

'Ku Utus 'Kau (NKB. 201)

Lilin